LAGENDA PUTERI LINDUNGAN BULAN
Lagenda

LAGENDA PUTERI LINDUNGAN BULAN

Kisah Puteri Lindungan Bulan merupakan salah satu mitos atau legenda yang berasal dari Kedah. Kisah ini menceritakan tentang Sultan Sulaiman Syah, yang memerintah Kedah pada pertengahan abad ke-16, dengan pusat pemerintahannya terletak di Kota Seputeh. Dalam cerita ini, Sultan memiliki seorang puteri cantik yang dikenal sebagai Puteri Zaleha, yang katanya memiliki darah putih. Selain Puteri Zaleha, Sultan juga memiliki puteri lain yang lebih tua, yaitu Puteri Mariam.

Cerita ini juga melibatkan Kerajaan Acheh yang pada saat itu tumbuh dan menjadi kekuatan besar di Selat Melaka setelah jatuhnya Kesultanan Melayu Melaka. Selain Acheh, Melaka yang saat itu dikuasai oleh Portugis dan Kesultanan Johor juga merupakan kekuatan yang berusaha mengontrol perdagangan di Selat Melaka. Dalam konteks ini, Acheh di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam menjadi kuat dengan pasukan militernya dan posisinya yang strategis di utara Sumatera, menjadikannya penjaga pintu masuk ke Selat Melaka dari arah barat. Cerita dimulai ketika Sultan bermimpi tentang dua gadis cantik yang muncul dari sebatang bunga melur yang besar. Terpesona oleh kecantikan gadis-gadis itu, Sultan berkonsultasi dengan seorang nujum istana untuk menguraikan mimpi tersebut. Menurut nujum tersebut, kedua gadis itu adalah puteri Sultan Sulaiman Syah yang memerintah Kedah. Nujum tersebut juga mengatakan bahwa salah satunya adalah Puteri Berdarah Putih.

Ketertarikan Sultan Iskandar Muda semakin meningkat untuk memiliki Puteri Berdarah Putih, tetapi baginda bingung mengenali di antara kedua puteri tersebut. Sebuah rombongan peminangan besar dikirim ke Kedah. Namun, Sultan Sulaiman merasa khawatir akan keselamatan Puteri Zaleha, terlebih lagi dia mengetahui tentang kebiasaan Sultan Acheh yang sering mengganti isteri. Didorong oleh kekhawatiran itu, baginda bertindak dengan menukar identitas Puteri Zaleha dengan Puteri Mariam, tanpa diketahui oleh rombongan peminangan tersebut. Setelah upacara pernikahan berlangsung, Puteri Mariam dibawa kembali ke Acheh. Namun, sebuah insiden terjadi di mana dikatakan Puteri Mariam terluka dan mengeluarkan darah merah akibat cakar pinang, yang mengungkapkan rahasia yang selama ini disembunyikan. Menyadari bahwa baginda tertipu, Sultan Iskandar Muda memerintahkan serangan ke negeri Kedah.

Namun, Kedah tidak mampu melawan pasukan militernya yang kuat dari Acheh. Menyadari niat serangan itu, Sultan Sulaiman memerintahkan pembangunan kubu bawah tanah di bawah istana, tempat Puteri Zaleha disembunyikan. Meskipun Kedah akhirnya kalah dan Sultan Sulaiman serta para pemimpinnya ditawan dan dibawa ke Acheh, baginda masih sempat berdoa agar puterinya dilindungi dari niat jahat Sultan Acheh. Ketika pasukan Acheh merobohkan istana dan kota untuk mencari puteri tersebut, meskipun bulan bersinar terang, pintu masuk ke kubu tersebut menjadi gelap, menghalangi pasukan Acheh untuk menemukan Puteri Zaleha. Setelah lama berada dalam tawanan, Sultan Sulaiman meninggal dalam penawanan.

Pada saat yang sama, Puteri Zaleha yang telah lama bersembunyi dalam kubu juga meninggal dunia. Kedua jenazah tersebut dimakamkan di puncak bukit Kota Seputeh, dan hingga saat ini tempat tersebut masih dapat dilihat. Cerita tentang lindungan bulan di atas makam Puteri Zaleha masih berlanjut hingga hari ini, meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa ini mungkin hanya mitos atau kebetulan semata.

RUJUKAN:

DRAMA FMR